
Budidaya Strawberry
Bisa dikatakan bahwa cara budidaya strawberry memang susah-susah gampang. Pasalnya, meskipun cukup sederhana, tetapi tanaman asli dataran tinggi ini memerlukan perawatan telaten. Kendati demikian, budidaya strawberry kini menjadi peluang agribisnis yang menjanjikan. Mengingat permintaan di pasaran akan buah ini semakin meningkat. Tertarik membudidayakannya? Ini langkah caranya:
1. Memilih Bibit Strawberry yang Unggul
Pemilihan bibit strawberry juga harus diperhatikan. Mengapa? Karena bibit yang unggul akan menghasilkan hasil produksi yang baik pula. Bibit yang bisa dipilih umumnya berasal dari biji buah strawberry dan bibit hasil persemaian vegetatif. Sementara, untuk bibit yang berasal dari persemaian vegetatif bisa diperoleh dari stolon dan perbanyakan anakan.
2. Menyiapkan Media Penanaman
Kunci utama dari cara budidaya strawberry supaya bisa berhasil adalah dalam menyiapkan media penanamannya. Pasalnya, tanaman ini berasal dari dataran tinggi, sehingga memerlukan media yang serupa dengan kondisi daerah tersebut. Langkah yang tepat untuk dilakukan bisa dengan mengatur faktor fisik lingkungan media penanaman.
Kisaran waktu penyinaran yang baik hanya sekitar 8 hingga 10 jam. Sementara, untuk suhu yang diperlukan untuk tumbuh optimal kira-kira 17-20°C. Kelembaban udara yang baik berkisar 80% hingga 90%, karena terkait kecocokan jenis tanaman ini dengan daerah dataran tinggi.
Kemudian, untuk jenis medianya paling cocok menggunakan mulsa. Tanah digemburkan dan dicangkul sedalam 30-40 cm. Selanjutnya, bisa ditambahkan bedengan dengan jarak 40 hingga 60 cm dengan tinggi maksimal 40 cm.
Baca: Cara Budidaya Anggur Agar Cepat Berbuah
3. Menanam Bibit Strawberry
Setelah media penanaman telah siap, langkah berikutnya yaitu menanam bibit strawberry. Bibit yang siap tanam dipindahkan ke media tanam dengan menyiraminya terlebih dahulu. Hal ini, dilakukan supaya bibit tidak rusak dan mudah dipindahkan.
Bibit strawberry yang berhasil diambil, lalu ditanam pada media tanah. Bibit ditancapkan pada lubang yang telah dibuat sebelumnya dengan posisi sampai pangkal batang. Kemudian, ditutup dengan tanah yang dipadatkan.
4. Melakukan Perawatan Tanaman Strawberry
Upaya yang tidak kalah pentingnya yaitu merawat tanaman strawberry. Perawatan tanaman ini meliputi penyiraman, pemupukan, dan penyiangan hama. Apabila dilakukan dengan konsisten sesuai prosedur tentu tanaman akan berkembang optimal.
Penyiraman bertujuan supaya zat hara dalam tanah dapat terserap dengan baik oleh tanaman strawberry. Penyiraman idealnya dilakukan setiap pagi dan sore. Selama masa adaptasi pada bulan pertama, tanaman bisa disiram dengan menggunakan air dingin. Apabila sudah memasuki bulan kedua, penyiraman dengan air dingin bisa dilakukan setiap tiga hari sekali.
Pemupukan penting dilakukan agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman strawberry menjadi optimal. Sebaiknya pilih pupuk organik jenis cair. Sebabnya, pupuk cair lebih mudah menyebar dan terserap dengan baik oleh tanaman.
Penanggulangan hama dan penyakit yang berasal dari belalang, kutu, dan hama lainnya bisa diatasi dengan melakukan penyemprotan pestisida. Jika gangguan tanaman berbentuk daun dan akar yang busuk, dapat ditanggulangi dengan menghilangkan bagian tersebut. Selain itu, pembungkusan pada buah strawberry juga perlu dilakukan dengan tujuan supaya buah tidak terserang penyakit dan meminimalisir penguapan.
5. Pemanenan Buah Strawberry
Setelah tanaman strawberry berusia dua hingga tiga bulan, pada umumnya sudah menghasilkan buah. Buah akan matang dalam waktu sekitar dua minggu dengan menunjukkan warna merah dan memiliki tekstur kenyal. Perhatikan, dalam memanen buah strawberry dilakukan dengan menggunting tangkai buah supaya tanaman tidak rusak.
Bagi yang tertarik menanam buah mungil ini bisa mencoba cara budidaya strawberry yang telah dipaparkan di atas. Perlu diingat, semua harus dilakukan sesuai tahapan dan disertai keuletan yang tinggi. Semoga terbantu!
Baca Juga: Cara Budidaya Jambu Kristal Tanpa Ribet di Rumah